Minggu, 15 Juli 2012 kemarin saya dapet undangan ngisi materi “How Get Your Success Study” di acara MOPD di SMKN Pancatengah, Tasikmalaya. Sekolah tempat dampingan saat saya mengikuti program Pendampingan SMK Wilayah Jawa Barat dan Bengkulu akhir tahun 2010 lalu. Saya memilih berangkat hari Sabtu 14 Juli, dengan asumsi perjalanan yang menghabiskan waktu seharian karena macet dan memang lokasi yang nun jauh disana. Perjalanan yang lumayan panjang karena macet yang luar binasa, 8,5 jam (biasanya 5 jam) dari Bandung – Tasik bikin duduk dah gak nyaman aja (curcol :P). Sampai di SMK langsung di sambut dengan jamuan khas di sana, nasi liwet plus teman-temannya.
Papan Identitas MTs Sangkali Foto by Pri |
Minggu, 15 juli saya mengisi acara MOPD
dengan peserta ±220 orang. Saya membawakan materi “How Get Your Success Study” yang
isinya kurang lebih bagaimana mengoptimalkan sukses di sekolah. Sukses yang
bukan hanya sukses akademis saja, tapi juga sukses berorganisasi. Materi dan silaturahim dengan guru-guru plus
obrolan-obrolan ringan tentang perkembangan sekolah pun selesai, sesuai rencana
saya coba hubungi pak Anas dari Sangkali, Cikatomas dan mba Justina dari MI
Cayur, Cikatomas. Oh iya, mba Justina ini salah seorang penggerak sosial dan pendidikan di daerah Cayur, Cikatomas yang sekarang menangani MTs Cayur. Sedangkan Pak Anas merupakan pengelola yayasan pendidikan didaerah Sangkali, Cikatomas. Nasib sekolah yang sedang mereka kelola asalnya mati segan hidup pun tak mau, sampai akhirnya melalui tangan-tangan mereka lah sekolah ini kembali merangkak maju, menjemput para anak-anak bangsa untuk menancapkan cita-citanya halahh.
Akhirnya kami pun bertemu di SMKN Pancatengah, dilanjutkan dengan sharing tentang kondisi daerah
dan sekolah yang mereka kelola. Setelah diskusi panjang lebar lalu diputuskanlah
untuk mengunjungi desa Sangkali, tempat pak Anas mengelola sekolah MTs
Sangkali. Karena hari semakin sore, keputusan segera diambil dan berangkatlah
kita menuju desa Sangkali dengan kondisi jalan beroffroad ria. Tepat adzan magrib kita sampai di rumah pak
Anas. Setelah shalat magrib saya langsung dikenalkan sama keponakan pak Anas,
kang Anton. Beliau salah seorang pemuda yang berpengaruh didaerah
Sangkali. Karya nyata kang Anton ialah membuat
irigasi dan kirmir di daerah Desa Sangkali dan sekarang sedang mengkonsep membuat
WTP (Water Treatment Plant) untuk
menglirkan air dari sumber mata air yang selanjutnya dialirkan ke rumah-rumah warga.
Daerah Sangkali memang terbilang sangat susah air. Ketika musim kemarau,
sudahlah pasti akan kesulitan air, dan kebanyakan warga di Sangkali mengambil
air melalui pipa-pipa yang di sambungkan ke mata air yang jauhnya sekitar 2km.
"Museum" MTs Sangkali, foto by : Pri |
Curug Dendeng, Niagara nya Tasikmalaya |
Siang harinya saya diajak mengunjungi curug yang ada di daerah sana, Curug Dendeng namanya. Curug ini berada di perbatasan daerah Cikatomas dan Pancatengah, sayang sekali saat mengunjungi curug Dendeng airnya sedang surut. Jika kondisi air di curug ini sedang besar, nih curung mirip Sungai Niagara, yah Niagara yang tersembunyi di pedalaman Tasikmalaya. Kami pun segera menyantap perbekalan yang memang sengaja dibawa, ikan bakar dengan teman-temannya :D
Pukul 15.20 kami sudah kembali di kediaman pak Anas, kemudian berdiskusi kembali, apakah akan jadi juga silaturahim ke Desa Mandalamekar atau tidak, mengingat waktu yang sangat sempit, karena saya hari Selasa, 17 Juli harus sampai di Bandung.
****Bersambung****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar